Posts

Showing posts from January, 2021

Kembang Titipan #6

Cerita Bersambung Jilid #5 Darmin terkejut, tak mengira semarah itu Basuki mendengar perkataannya. "Tapi tuan.." "Tidak ada tapi-tapi, kamu sudah janji, dan kamu harus menepai. Ingat itu. Dan ingat juga, aku bisa melakukan apa saja. Sayangi nyawa tuamu." kata Basuki sambil berdiri lalu melangkah keluar dan tak perduli pada Darmin yang duduk melongo. Tapi tiba-tiba Basuki kembali. "Jadi Min,

Kembang Titipan #5

Cerita bersambung Jilid #4 "Bapaaak..." teriak Sri, namun Darmin tak mau menoleh, dengan langkah gontai dia langsung masuk dan menghilang dibalik pintu. Sri terisak. Timan memegang pundaknya. "Sri, sabar ya Sri..." "Ma'afkan bapak ya mas, ma'afkan bapak.." isak Sri. Timan mengangguk. "Sudah, jangan dipikirkan Sri, bapak sedang dalam situasi yang buruk. Pada suatu hari nanti pasti dia akan

Kembang Titipan #4

Cerita bersambung Jilid #3 Darmin menoleh kearah wanita itu. Ia merasa tak pernah melihatnya. Kemarahannya memuncak karena ada perempuan berani menentangnya. "Kamu tidak usah ikut campur. Ini urusanku." "Tapi saya tidak suka mendengar kata-kata kamu. Dia ini orang tua, harusnya kamu menaruh hormat. Oh ya, apakah kamu bapaknya Sri? Saya heran, Sri yang cantik dan lembut hati bisa terlahir

Kembang Titipan #3

Cerita Bersambung Jilid #2 Sri meronta, pegangan ayahnya terlepas, karena Darmin sedang menatap mobil yang baru datang. Seorang laki-laki dengan masih berseragam warna khaki.. turun dari dalam mobil. Pak lurah Mardi. "Ada apa ini ?" Tegur pak lurah sambil menatap si Sri.. "Ini kang.. eh..pak lurah.." kata si Sri sambil menuding kearah ayahnya. Darmin melangkah keluar dari halaman. Ia sungkan

Kembang Titipan #2

Cerita Bersambung Jilid #1 mBak Kliwon yang juga mendengar bergegas keluar. Wajahnya berseri begitu melihat siapa yang datang. "Sri.. tuh ada tamu.. kamu malah bengong disitu?" tegur mbah Kliwon. Sri tiba-tiba merasa gugup. Bukannya jalan kearah depan, malah menuju kebelakang. "mBah Kliwon, apa kabar?" sapa Timan yang kemudian lebih suka memanggil 'mbah', "Aduh nak Timan, iya.. kabar baik.

Kembang Titipan #1

Cerita bersambung Karya : Tien Kumalasari Timan menyibakkan kerumunan tamu-tamu yang datang dari Sarangan. Ada satu bis penuh yang  datang, bersama rombongan pak lurah Mardi. Ini pestanya Bayu dan Lastri. Pernikahan yang diwarnai oleh gempita bahagia, yang melalui liku peritiwa yang sangat rumit dan panjang dan semula susah dijalani. Tapi bahagia itu akhirnya datang, bagai bintang terburai

KEMBANG TITIPAN 1 - 16

Cerita Bersambung Karya : Tien Kumalasari * Kembang Titipan #1- Timan menyibakkan kerumunan tamu-tamu yang datang dari Sarangan. Ada satu bis penuh yang  datang, bersama rombongan pak lurah Mardi. Ini pestanya Bayu dan Lastri. Pernikahan yang diwarnai oleh gempita bahagia, yang melalui liku peritiwa yang sangat rumit dan panjang dan semula susah dijalani.* Kembang Titipan #2- mBak Kliwon yang

Wanita Pilihan #8

Cerita Bersambung Jilid #7 Hadirnya tanpa kusadari Menggamit kasih cinta bersemi Hadir cinta insan padaku ini Anugerah karunia Ilahi Lembut tutur bicaranya Menarik hatiku untuk mendekatinya Kesopanannya memikat di hati Mendamaikan jiwaku yang resah ini Ya Alloh Jika dia benar untukku Dekatkanlah hatinya dengan hatiku Jika dia bukan milikku Damaikanlah hatiku Dengan ketentuan-Mu Dialah permata

Wanita Pilihan #7

Cerita Bersambung Jilid #6 “Malika!” Panggilan Fakhri menghentikan langkah wanita itu yang tengah tergesa menuju ruang kelas tempatnya mengajar. “Ada apa, Da?” “Ini,” Fakhri menyerahkan selembar undangan berwarna coklat muda. Alis Malika bertaut. “Ini undangan siapa?” Tanyanya sambil memandang tulisan di bagian depan undangan itu. Dan ia tertegun. “Uda? Uda yang menikah?” Ia selidiki wajah

Wanita Pilihan #6

Cerita Bersambung Jilid #5 “Apa tidak ada lagi kesempatan untuk Zidan memperbaiki semuanya, Nak?” Tanya ayah Zidan lembut saat malam itu Zidan dan keluarganya datang ke rumah orang tua Malika. Malika yang sejak tadi diam seribu bahasa di samping mamanya menghela napas. “Aku tidak tahu, Yah. Sulit sekali rasanya untuk menerima kenyataan ini,” lirihnya sedikit serak. “Tapi uda tidak pernah

Wanita Pilihan #5

Cerita Bersambung Jilid #4 ‘PLAK!’ Satu tamparan keras mendarat di pipi kiri Zidan. Kali ini Malika seperti hilang akal. Menatap nyalang pada laki-laki pendusta di depannya. “Apa yang kamu lakukan Malika?” Teriak Zidan sambil menahan rasa perih akibat tamparan Malika. “Jangan berteriak di depanku! Harusnya aku yang berteriak di depanmu!” Jawabnya dengan nada tinggi. Mata Zidan terbelalak. Ia

Wanita Pilihan #4

Cerita Bersambung Jilid #3 “Lho? Bu Jannah?” Mata Syafri membesar melihat siapa yang datang bersama anaknya. “Pak Syafri?” Bu Jannah tak kalah kaget. “Jadi Malika ini anak bapak?” “Iya, Bu." "Maasyaa Alloh, kecilnya kota Bukittinggi ini,” kelakar Bu Jannah. Sementara Yuli, Malika dan Hanafi sedikit bingung melihat keduanya. “Bu Jannah ini langganan beras kita, Yul,” ujar Syafri pada istrinya.

Wanita Pilihan #3

Cerbung Jilid #2 “Malika, kamu tidak mengajar hari ini?” Tanya Yuli pada anak semata wayangnya yang tengah sarapan sambil malas-malasan di meja makan. Ia menggeleng sambil memasukkan nasi goreng ke dalam mulutnya. “Nggak, Ma. Aku sudah izin untuk tidak masuk hari ini,” sahutnya setelah nasi itu berhasil ia telan. Yuli mendaratkan tubuhnya di kursi tepat di depan Malika. Memperhatikan cara

Wanita Pilihan #2

Cerita Bersambung Jilid #1 “Berarti selama pernikahan kita, uda sering ketemu dengan Salma?” Tanya Malika sambil menahan gejolak amarah dalam dadanya. Dengan ringan lelaki itu mengangguk. “Ya.” Jawaban yang tak perlu ia dengar dan sebenarnya tak perlu juga ia pertanyakan. Karena hanya akan menambah luka di hatinya. Malika duduk berseberangan dengan suaminya. Menatap wajah yang seolah tak

Wanita Pilihan #1

Cerita Bersambung Karya : (un-known) "Maaf jika ini membuatmu terkejut,” ujar lelaki itu datar. Tapi apa yang barusan ia dengar mampu membuat hatinya hancur berkeping seketika. Ketika mulut lelaki yang baru saja menikahinya tiga bulan lalu itu menyatakan keinginannya untuk menikah lagi. Menikahi seorang perempuan yang notabene adalah mantan kekasihnya dulu, sebelum lelaki itu menyetujui

WANITA PILIHAN 1 - 8

Cerita BersambungKarya : (un-known) Kali ini cerita tentang wanita yang tidak mau dimadu oleh suaminya. Bukan karena mau menentang syari'at, tetapi lebih cenderung kepada sakit yang dirasakan atas niat sang suami yang baru menikahinya 3 bulan lamanya. Sang suami ternyata berniat poligami sejak awal karena ia sebenarnya telah memiliki kekasih yang dicintainya, namun menduakan hati dengan kekasih

Saat Hati Bicara #27

Cerita Bersambung Jilid #26 Laras masih terdiam, matanya memandangi Agus yang juga menatapnya tajam, seakan mengatakan bahwa ia serius dengan kata2nya. Laras tertunduk, terkulai dalam risau yang tak terbendung, tapi ia bingung akan mengatakan apa. "Laras, apa kamu marah saya mengatakan itu? Tapi aku serius." Laras tersenyum tipis, tapi memandang kearah lain. "Baiklah, aku mohon ma'af kalau

Saat Hati Bicara #26

Cerita Bersambung Jilid #25 Agus mendekati Dita perlahan, tak sampai hati ia mengatakannya.Ia kembali menelpon Endang untuk memastikan bawa perawat itu sudah berangkat. "Dita, aku titip Sasa sebentar ya, aku akan mengurus kekantor tentang keberadaan Sasa disini. " "Baiklah pak," jawab Dita sambil mengangguk. Agus menyelesaikan segala sesuatunya, dan kembali kekamar Sasa sambil menunggu

Saat Hati Bicara #25

Cerita bersambung Jilid #24 Laras terpaku sejenak, kemudian ingin berteriak memanggil. Tapi hati warasnya menahannya. Tak mungkin Sasa sendirian, pasti ada Santi disitu. Laras berfikir bagaimana caranya bisa mengambil Sasa dan menyerahkannya pada papanya. Tampaknya Sasa memang sakit, ada selang infus terhubung ke lengannya. Dan Sasa tampak tertidur. Laras ingin melongok kedalam, ingin tau

Saat Hati Bicara #24

Cerita bersambung Jilid #23 Bagaimanapun para pencari juga letih, dan tentu saja lapar. Disebuah warung mereka berhenti, makan dan minum. Dita sedikit merasa segar, karena sesungguhnya diapun lapar. "Sebenarnya aku curiga pada pak tua itu," tiba2 kata Agus. "Curiga bagaimana?" tanya Panji. "Pak tua itu bilang ada menantu dan cucunya datang malam itu. Aku merasa dia berbohong. Jangan2 yang

Saat Hati Bicara #23

Cerita bersambung Jilid #22 Panji tertegun. Ia merasa tak kenal nama itu. Siapa dia? "Siapa ya?" "Ada hal penting yang harus anda ketahui, ada seorang gadis dan seorang anak kecil yang butuh pertolongan anda segera." "Oh ya... ya.. saya tau, dimana mereka? Dimana?" "Saya akan SMS kan alamatnya," lalu telephone itu ditutup. "Dia tau keberadaan Sasa dan Dita." "Dimana??" Tanya Agus bersemangat

Saat Hati Bicara #22

Cerita bersambung Jilid #21 Perempuan itu masih muda, cantik, berkerudung, sedang tersisak ditempatnya duduk. Tadi tiba2 beberapa laki2 menangkapnya, hanya karena terus menerus memandangi Sasa, yang tampaknya tertarik pada balon dagangannya. Beberapa laki2 membawanya, menyeretnya dan memaksanya masuk kedalam mobil. Ia tak tau apa kesalahannya. Mereka menuduhnya akan menculik anak kecil,

Saat Hati Bicara #21

Cerita bersambung Jilid #20 Sasa sangat gembitra, kaki kecilnya meloncat loncat .. sambil tertawab tawa riang. Laras tersenyum. Puas bisa membuat Sasa tertawa. Es krim pembelian telah dibungkus, Laras membayarnya. Namun tiba2 Sasa berteriak. :" Mamaaaaaa..." Laras terkejut. Tiba2 saja Sasa berlari kearah tepi jalan. Laras mengejarnya. Tak seorang perempuanpun terlihat disana, bagaimana Sasa

Saat Hati Bicara #20

Cerita bersambung Jilid #19 Panji merasa panik ketika tiba2 ponsel itu dimatikan. Ia mencoba menghubungi nomor itu lagi tapi tak terjawab. Yang kemudian diterimanya adalah sebuah pesan SMS : KALAU INGIN DITA SELAMAT, JANGAN PERNAH LAPOR POLISI. Gemeretak gigi Panji karena amarah yang ditahan. Ia sudah sampai di kantor polisi itu, dan urung turun dari mobilnya. Dibalasnya SMS itu, DIMANA

Saat Hati Bicara #19

Cerita bersambung Jilid #18 Bergegas dipanggilnya taksi yang kebetulan mangkal didepan rumah sakit itu. Hatinya gundah gelisah. Bagaimana kalau terjadi apa2 dengan adiknya? Ya Tuhan, selamatkan dia.. selamatkan dia.. bisiknya dalam hati. Jalanan yang masih sepi itu sesungguhnya sangat lancar bagi pengendara apapun untuk melaju. Maruti sudah meminta driver agar mempercepat laju kendaraannya,

Saat Hati Bicara #18

Cerita bersambung Jilid #17 "Apa yang akan kamu lakukan?" tanya Agus "Sebentar Pras, baru aku pikirkan." Keduanya kembali ketempat duduk. Ketika itu Maruti dan Dita sudah keluar dari ruang perawatan. Wajahnya kusut, bekas2 air mata masih tampak. "Apa kata dokter?" Laras lah yang bertanya duluan. "Parah Laras, ibu juga gegar otak karena waktu jatuh kepalanya menimpa lantai dengan keras."

Saat Hati Bicara #17

Cerita bersambung Jilid #16 Sampai diteras rumah, tak ada seorangpun disana. Maruti pasti sudah sampai di kantor, Dita.. tidurankah karena sedang sakit? Panji hampir memencet tombol bel rumah ketika tiba2 Dita muncul didepan pintu. Wajahnya berbinar begitu melihat Panji dihadapannya. "Mas Panji..," teriaknya senang. Tanpa malu2 Dita memeluknya, simbok memalingkan muka. Tak enak rasanya

Saat Hati Bicara #16

Cerita bersambung Jilid #15 Pandu terpaku dimobilnya. Ada bara menyulut dadanya. Panas, tapi mengapa? Hanya melihat Maruti pergi bersama Agus dan anaknya, apakah itu salah? "Ya salah lah, kan aku mau mengajakmu pulang bersama dan berbicara hal2 yang tadinya kamu bicarakan tentang Dita, mengapa kamu pergi bersama Agus?" bisiknya lirih penuh rasa kesal. Panji mengundurkan mobilnya kembali dan

Saat Hati Bicara #15

Cerita bersambung Jilid #14 "Ada apa?" tanya Laras ketika dilihatnya wajah Panji tampak tegang. "Maruti barusan ditilphone ibunya, katanya Dita kesakitan." "Sudah dibawa kerumah sakit?" "Nggak mau, katanya menunggu aku,"  "Ya ampuun... ya sudah mas, ayo aku ikut," kata Laras yang kemudian cepat2 berganti pakaian dan ikut bersama Pandu. *** Diantara rasa kasihan dan khawatir, Maruti juga kesal

Saat Hati Bicara #14

Cerita bersambung Jilid #13 Maruti menghentikan langkahnya dan menunggu pengendara mobil itu mendekat. Tapi Maruti heran, yang keluar dari mobil itu adalah Laras. "Wah, beruntung kamu belum berangkat." "Tumben pagi2 sudah sampai sini." sapa Maruti menyambut kedatangan tamunya. "Ya, dan aku pakai mobil mas Panji." "Oh, lha mas Panji kemana ?" "Dia sakit dirumahku." Maruti terkejut. "Sakit ?

Saat Hati Bicara #13

Cerita bersambung Jilid #12 Maruti tak menjawab apapun. Dipandanginya ibunya yang masih berlinangan air mata. Hanya karena Dita jatuh cinta maka ibunya menangis nangis seperti ini? Maruti tak mengerti. Sekarang, ketika seseorang ingin merenggut Panji darinya, ia merasa, bahwa dirinya memang benar2 jatuh cinta pada Panji.Sungguh Maruti takut kehilangannya. Sakit hatinya ketika ibunya meminta

Saat Hati Bicara #12

Cerita bersambung Jilid #11 Laras menatap bu Tarjo, seakan mencari jawaban, apakah bu Tarjo setuju seandainya mas Panjinya melamar Maruti.. Tapi bu Tarjo menghela nafas berat. Sangat berat. Laras merasa heran, kok bu Tarjo seperti nggak suka? Mas nya yang ganteng, yang sudah mapan, yang penuh perhatian sama keluarganya, akan ditolaknya ? "Bu, apakah ibu tidak suka sama mas Panji?" Laras

Saat Hati Bicara #11

Cerita bersambung Jilid #10 Panji mendorong tubuh Santi pelan kemudian berdiri menjauh. "Santi, jaga sikapmu," tegur Panji kesal. "Ma'af ya bu Tarjo, so'alnya kami itu kan sebenarnya dijodohkan.. tapi..." "Santi, ada pasien menunggu kamu didalam, jangan bicara yang tidak2," Panji memotong dengan kesal. "Maruti, antarkan Santi ke kamar Dita," katanya pada Maruti. "Mari dokter, silahkan," Maruti