Posts

Showing posts from May, 2011

Bercinta Dengan Perawan - 10

Dari Bagian 9 Shanti sungguh tak kuasa untuk tidak merintih setiap kali Rahman menggerakkan tubuhnya, gesekan demi gesekan di dinding liang vaginanya, sungguh membuatnya melayang-layang dalam sensasi kenikmatan yang belum pernah dia alami. Setiap kali Rahman menarik penisnya keluar, Shanti merasa seakan-akan sebagian dari badannya turut terbawa keluar dari tubuhnya dan pada gilirannya Rahman menekan masuk penisnya ke dalam vaginanya, maka clitoris Shanti terjepit pada batang penis lelaki itu dan terdorong masuk kemudian tergesek-gesek dengan batang penis lelaki tersebut yang berurat itu. Hal ini menimbulkan suatu perasaan geli yang dahsyat, yang mengakibatkan seluruh badan Shanti menggeliat dan terlonjak, sampai badannya tertekuk ke atas menahan sensasi kenikmatan yang tidak dapat dilukiskan dengan kata-kata. Lelaki tersebut terus menyetubuhi Shanti dengan cara itu. Sementara tangannya yang lain tidak dibiarkan menganggur, dengan terus bermain-main pada bagian vagina Tuti dan menarik-n

Bercinta Dengan Perawan - 09

Dari Bagian 8 Waktu terus berlalu, akhirnya malam-pun tiba. Shanti dan Tuti keduanya menunggui Rahman di ruang tamu. Mereka duduk-duduk disana sambil makan kue-kue kecil. Akhirnya pada jam 9.20 terdengar suara klakson mobil. "Shan itu Oom Rahman pulang?" teriak Tuti. "Ayu Mbak kita kedepan membukakan pintu?" kata Shanti sambil beranjak dari duduknya. Lalu Tuti pun mengikutinya dari belakang. Setelah Rahman memarkir mobilnya di garasi, Tuti menutup pagar, lalu mereka bertiga masuk kedalam. Ketiganya langsung menuju ke kamar yang sudah disiapkan oleh Tuti. Sesampainya disana Rahman langsung mencopot pakaiannya, terus ia beranjak ke kamar mandi untuk mandi. Sementara itu Shanti menunggunya dengan hati berdebar-debar. Sambil menunggu Rahman mandi, Tuti menyetel film biru. Shanti semakin terangsang melihat adegan-adegan pada film tersebut. Ia merasakan itilnya berdenyut-denyut, puting susunya mengeras. Melihat perubahan wajah dari gadis tersebut, Tuti yang sangat berpeng

Bercinta Dengan Perawan - 08

Dari Bagian 7 Rahman berkelojotan seperti akan putus nyawanya, mulutnya mengeluarkan suara seperti orang sekarat. Ia benar-benar puas. Shanti menyelomoti kontolnya dengan ahli sekarang. Ia bisa merasakan jalaran lidah gadis itu menyapu permukaan topi bajanya dan keleher kontolnya yang paling peka, membuatnya melayang-layang dalam perasaan aneh yang membuat tubuhnya panas meriang. Setelah agak lama Rahman tumbang diatas ranjang. "Aku bisa gila.." desahnya. Rahman memandang Shanti yang sedang menjilati cairan pejuh di anus Tuti, ia bahkan mengorek-ngorek liang anus Tuti dengan lidahnya dan itu membuat Tuti menjerit-jerit kenikmatan dan kegelian, tapi Shanti seperti kesetanan dengan perbuatan joroknya. Shanti tidak peduli apa yang dijilatnya, ia hanya merasa ada sensasi aneh dengan melakukannya, ia merasa hebat dan ia merasa terangsang bukan main dengan apa yang diperbuatnya. Shanti betul-betul pembersih, ia membuat liang memek dan anus Tuti berkilat karena jilatannya. Tak ada s

Bercinta Dengan Perawan - 06

Dari Bagian 5 Kemudian ia memeluk Shanti dan mencium mulutnya. Shanti merasa malu dengan perlakuan Tuti tapi ia juga tak ingin menghindar, ia takut Tuti marah. Malah sekarang Tuti meremas buah dadanya dengan perlahan. "Mbaakk.. Malu ah" rengek Shanti. "Ah tidak apa-apa kok Shan, Oom sudah biasa kok" kata Rahman sambil menelan ludah. Ia merasa lidahnya kaku dan sepertinya ia sudah merasakan cairan memek Shanti lumer dimulutnya. Lalu Tuti membuka celana Rahman dan sekaligus memelorotkan celana dalamnya, maka meloncat keluar kontol yang sudah agak tegang. Shanti menutup mulutnya melihat kontol yang lumayan besar dan panjang itu. Wajahnya bersemu merah, ia tidak dapat berkata apa karena malu, ia ingin lari tapi ia takut Tuti tersinggung. "Nih lihat ini Shan. Ini yang namanya kontol enak.." bisik Tuti sambil mengocok pelan kontol Rahman dan Shanti bisa melihat ada lendir bening di kepala kontol itu seperti lendir memeknya. Lalu ia terbelalak melihat Tuti dengan

Bercinta Dengan Perawan - 07

Dari Bagian 6 Rahman sangat menyukai cairan memek Shanti, ada bau khas seperti punya Tuti tapi ia tetap berpendapat cairan memek Tuti lebih enak dan lebih asin serta kental dan baunya-pun lebih keras daripada punya perawan ini. Rahman merasa kontolnya sudah tak sabar lagi ingin mencari korban, Tuti ingin mengulumnya tapi ia menghindar, ia tidak akan bertahan lama jika dikulum oleh Tuti dan itu membuat Tuti terkikik kegelian. "Takut? Hi hi hi.." Rahman tersenyum kecut dengan brewok yang berlumuran lendir memek Shanti. Ia menarik Tuti agar menggantikan Shanti. Tuti beringsut. Ia berbisik pada Shanti, gadis itu menggeleng. "Coba saja Shan, enak bukan main. Memang pertama-tama akan perih tapi kamu akan segera merasa enak.." kata Tuti. Shanti diam dan ia pasrah ketika Tuti pelan-pelan membaringkannya terlentang diatas ranjang yang besar itu. Rahman bangun dan menggumulinya, teteknya dikulum oleh laki-laki itu, tapi remasan Rahman ternyata lembut dan menimbulkan berahi. P

Bercinta Dengan Perawan - 05

Dari Bagian 4 Ia merangkak masuk dan dengan sebelah tangannya ia mengambil celana dalam Shanti yang tergeletak diujung ranjang. Rahman membawa benda itu kewajahnya dan menciumnya, oohh.. Nikmat sekali baunya, bau pesing bercampur dengan bau khas memek seperti punya Tuti, Rahman menjilat bercak kuning dicelana dalam itu dan merasakan rasa asin, ia menjilat terus sampai bercak itu menjadi licin dan berubah menjadi lendir. Tapi ia takut ketahuan, ia segera melemparkan benda itu dan merangkak mundur keluar dari ruangan. Semuanya dilakukan tanpa mereka mengetahuinya, Rahman berdebar-debar membayangkan kapan Tuti dan Shanti akan siap melayaninya bersama-sama. "Aduh Mbaakk, aku keluar lagi Mbak.. Aduh duh.." Shanti berkelojotan, memeknya terangkat dan menekan-nekan wajah Tuti, Tuti tidak mau kalah dan mengulek memeknya dengan goyangan yang membuatnya merasa hendak kencing. "Shaan.. Mati aku Shan.. Ooohh.. Terus Shan, terus!" desah Tuti dan Shanti mempercepat tusukan lidahn

Bercinta Dengan Perawan - 04

Dari Bagian 3 Tiba-tiba pipinya ditampar oleh Pak Mohan, Shanti menjerit pelan merasakan pipinya panas, tamparan yang tidak begitu keras tapi sangat menyakitkan hatinya. Shanti mengangkat tubuhnya membiarkan kausnya lolos begitu saja dan kemudian membiarkan juga roknya diloloskan dengan mudah oleh Pak Mohan. Shanti bisa merasakan napas panas membara dari hidung laki-laki itu, Pak Mohan berusaha menciumnya tapi Shanti memalingkan wajah, tapi laki-laki itu memaksa dan Shanti terpaksa membiarkan bibirnya dikulum mulut laki-laki itu, Shanti merasa mual.. "Pegang ini, awas jangan macam-macam kamu!" bentak Pak Mohan. Tangan Shanti dituntun untuk menggenggam kontol Pak Mohan. Shanti merasa jijik, kontol yang tidak begitu besar dan dalam keadaan layu, keriput dan hitam. "Kocok!" perintah Pak Mohan. Shanti belum pernah melakukannya. Ia meremas-remas pelan, kenyal dan licin seperti berlendir, Shanti merasa jijik. "Kocok seperti ini goblok!" desis laki-laki itu sambi

Bercinta Dengan Perawan - 02

Dari Bagian 1 Entah bagaimana awalnya, tapi kenyataannya Shanti dan Tuti telah saling memeluk dalam keadaan telanjang bulat dilantai kamar mandi. Tuti mencium mulut Shanti, mulanya gadis itu menolak tapi permainan jari-jemari Tuti diitilnya membuat gadis itu mabuk kepayang dan kepalanya dipenuhi nafsu berahi yang memuncak dashyat. Tuti melumat mulut Shanti dengan penuh nafsu, Shanti membalasnya dengan malu-malu tapi mereka berdua memang saling melumat juga akhirnya. Terdengar bunyi mulut mereka ketika lidah mereka saling mengait dan saling menghisap. Shanti berkelojotan berkali-kali dan Tuti merasakan memeknya berdenyut-denyut nikmat, ia membayangkan Shanti menjilati dan mengemuti kemaluannya. Perlahan-lahan Tuti mulai menjilati leher gadis itu dan terus menciumi ketiak Shanti, gadis itu menggelinjang kenikmatan dan makin mengerang keras ketika Tuti mulai menghisap puting tetek Shanti. Perlahan Tuti menggeser posisinya sehingga Shanti dapat membelai memeknya, tapi gadis itu hanya mengg

Bercinta Dengan Perawan - 03

Dari Bagian 2 Seminggu lewat sudah dan Shanti bingung memikirkan Tuti. Wanita itu tidak masuk seminggu sejak pergumulan mereka. Nanti sore ia akan menanyakan pada pemilik warung mengapa Tuti tidak masuk. Selama seminggu ini Shanti tidak bergairan dalam pekerjaan, memeknya basah terus kalau mengingat Tuti atau mengingat pemandangan adegan Supriati dengan pacarnya. Shanti tidak bersemangat, apalagi sehari-hari teman-temannya selalu bergunjing mengenai laki-laki dan mereka tidak segan-segan membicarakan hal-hal yang paling pribadi dan selalu berakhir dengan cekikikan panjang. Shanti merasa terkucil karena teman-taman lainnya semua sudah menikah dan usia mereka jauh diatasnya, sehingga mereka selalu terdiam kalau Shanti mendekat, padahal ia ingin sekali turut mendengar gunjingan mereka. Shanti lebih banyak menghabiskan waktunya dengan menyibukkan diri didapur membantu pemilik restoran. Malam itu Shanti merasa tidak bersemangat bekerja, hatinya sedih memikirkan Tuti. Ia sudah menanyakan pad

Bercinta Dengan Perawan - 01

Shanti baru saja selesai menyapu lantai. Dan sekarang ia berniat mencuci piring kotor. Ia berjalan masuk kedalam dapur dan mendapati Mbak Tuti sedang membenahi peralatan dapur. Pada jam seperti ini restoran tempat mereka bekerja sudah sepi. Hari ini giliran Shanti yang harus pulang lambat karena ia harus merapikan restoran untuk buka nanti malam. Begitulah keadaan restoran dikota kecil, pagi buka sampai jam 3 sore lalu tutup dan buka kembali jam 7 malam. Shanti tahu ia tak akan sempat pulang karena ia harus bekerja merapihkan tempat itu bersama Tuti. Shanti adalah seorang gadis yang cantik dan ramah. Usianya sudah 17 tahun dan ia tak dapat lagi meneruskan sekolahnya karena orang tuanya tidak mampu. Wajahnya oval dan sangat bersih, kulit gadis itu kuning langsat. Mata Shanti bersinar lembut, bibirnya kemerahan tanpa lipstik. Shanti mempunyai rambut yang panjang sampai dadanya, berwarna hitam, tubuhnya seperti layaknya gadis kampung seusianya. Buah dada Shanti membusung walaupun tidak da